27 juni 2018

Rasuk

Ya, betul. Seperti yang nampang di judul, gue akan bercerita tentang rasuk. Bukan. Bukan tentang novel atau film horor dalam negeri yang berjudul serupa. Sama sekali bukan.


Gue akan bercerita tentang kerasukan.

25 juni 2018

Heran

Ini baru banget terjadi beberapa menit yang lalu. Gue yang kemarin habis bertapa, hari ini memutuskan buat keluar dari persembunyian. Sebab, seperti kata Ane, sinar mentari kadang rindukan gue. Nah, melangkahlah kaki ini ke perpustakan kampus sambil nawaitu buat milah-milah film yang akan gue tayangin di festival.

Lagi sibuk-sibuknya milah film, gue baru sadar ada satu film yang judulnya sangatlah ambigu. Judulnya terdengar so-called-local-erotism alias mirip judul sastra stensilan.

"Apa-apaan?"

Firasat gue mengatakan, "Nanti aja, Mel, lihatnya di rumah bokap. Jangan di tempat umum kayak begini."

Logika bodoh gue membantah, "Kelarin sekarang dong, Mel. Biar nanti lo bisa tinggal leha-leha."

Ya, seperti yang lo semua bisa duga, gue mengikuti logika gue yang bodoh dengan asumsi gak akan ada orang yang tahu karena sekeliling gue memang lagi sepi.

Gue kelarin tuh urusan film ambigu. Terus, gue main handphone sambil ongkang-ongkang kaki.

Tiba-tiba, ada seorang mbak-mbak bertampang intelek yang berjalan pelan-pelan kemudian duduk dengan santainya di sebelah gue. Tepat di sebelah gue, cuma kepisah sekat doang.

Duduknya sebelahan.