27 juni 2018

Rasuk

Ya, betul. Seperti yang nampang di judul, gue akan bercerita tentang rasuk. Bukan. Bukan tentang novel atau film horor dalam negeri yang berjudul serupa. Sama sekali bukan.


Gue akan bercerita tentang kerasukan.

Waktu itu, masih awal-awal semester satu, dengan polos dan tanpa rasa berdosa Ane cerita tentang pengalaman supranatural dia. Gila, awal ketemu pas maba ceritanya beginian, ya. Bukan kisah yang lazim untuk memulai pertemanan. Terus begonya gue menanggapi dengan ceria dan biasa saja. Jadi intinya tuh untuk memulai pertemanan dengan gue, bercerita anehlah, maka gue akan menjadi teman lo.

Tempo hari, gue dan yang lain lagi makan di Fasilkom. Kelar makan kita bingung mau ngapain sebab kelas berikutnya masih lama. Lalu, apa yang terjadi jika sekumpulan remaja putri berkumpul di satu tempat yang sama? Betul, mereka akan bercerita ngalor-ngidul. Eh, gak remaja putri doang, sih. Remaja putra juga bercerita. Topiknya mungkin yang agak beda. Gak boleh seksis, Mel!

Lanjut.

Ane si biang banyolan cerita tuh kalau dia pernah kerasukan also known as kesurupan alias ada makhluk halus minjam badan dia.

JENG JENG!

Begini kisahnya. Lebaran setahun lalu, Ane sekeluarga ke Bandung. Mampir sebentar di salah satu toko kue terkemuka untuk membeli kue. Ya, informatif betul. Terus, bokapnya Ane parkir di bawah pohon tua yang rindang dan besar nan menyeramkan. Ane dan kakak perempuannya gak ikut keluar tapi nunggu di mobil.

Ane sok-sok sendu gitu ngebuka jendela sambil bertopang dagu dan menatap ke luar. Apaan juga yang ditatap. Yang ditatap tuh abangnya pas lagi ngantre. Eh, malah keasyikan nih anak saking syahdunya suasana di bawah pohon. Lama-kelamaan dia bengong. Tiba-tiba, tangan kanan dia kerasa lemas. Ngomonglah dia ke kakak perempuannya, "Eh, gue lemas banget."

Habis ngomong begitu, pandangan dia menghitam.

Beberapa menit berlalu.

Tiba-tiba ada yang nepok dia keras banget. Kira-kira bunyinya 'PLAK'.

Itu kakaknya. Sambil nanya, "Ne, lo kenapa?"

Bingung, dong, dia?

Pas Ane nunduk, tangannya udah kosong, handphone dia gak ada. Dia ngiranya tuh dia kena jambret. Gak, Ne. Lo bukan dijambret. Lo habis kesurupan.

Ternyata, selama pandangan dia menghitam, kakaknya ngeliat dia tiba-tiba ngelempar handphone, nunduk, dan ngeluarin suara babi. SUARA BABI. Kasus kesurupan yang unik. Dan siluman babi dari mana tega banget nemplokin Ane.

Tadinya, gara-gara Ane keseringan iseng ngeluarin suara babi di rumah, kakaknya nyangka dia akting. Terus ketawa-ketawa deh kakaknya ngeliatin dia tiba-tiba nguik-nguik gitu.

Ane dan babi memiliki kisah historis.

Tapi, lama banget tuh nguik-nguik gak kelar-kelar. Akhirnya ditepoklah si Ane dan dikasih minum. Barulah sang kakak mengerti bahwa baru saja adiknya kesurupan. Dirasuki arwah babi penasaran. Habis pulang dari situ, Ane salat dan semua berakhir dengan indah. Mari kita semua tutup dengan hamdalah.

Kesimpulannya:


Selesai.

Catatan: Semua gambar diambil dari Tumblr.

1 opmerking:

  1. Sesungguhnya saya sangat berterimakasih karena kamu sudah menulis kisah ini. Jujur, kisah ini sangat lucu, namun jika dipikir-pikirkan lagi, saya merasa kasihan kepada Ane.

    BeantwoordenVerwijderen